Kamis, 26 Mei 2011

Masalah bahasa 1



Saya suka bingung sendiri kalau bicara masalah bahasa. Baik bahasa Indonesia, sunda, apalagi bahasa asing. Mungkin karena sayah diciptakan sebagai mahluk jenius dan berbakti pada nusa dan bangsa ini terlalu serius memikirkan masalah beginian (Jenius dan gelo kan beda tipis!). Gak percaya? coba kita telaah yang ngaco berikut ini.

Contoh: Si Dadang 'buang hajat' di toilet. Hajat disini berarti kotoran yang keluar dari pantat itu kan? Lalu kenapa 'hajatan' sering diartikan sebagai kenduri atau resepsi pernikahan? Harusnya 'hajatan' adalah diartikan: membuang kotoran dari pantat secara bersama-sama alias nongkrong berjama'ah. Padahal padanan 'buang' plus 'hajat' sering digunakan lho.

Bajing: sejenis tupai yang makan buah-buahan. kalau kita pakai akhiran -an lagih, kan jadinya 'bajingan' ya toh. Harusnya berarti Bajing yang lagi ngumpul. Entah lagi ngobrol atau rapat umum pemegang saham. Saya ndak ngerti mas! Kalau pengen tau kenapa para bajing itu ngumpul bareng, silakan tanya sama bajingnya. Namun umumnya, bajingan diartikan masyarakat sebagai orang yang kelakuannya kurang ajar. entah tukang mabok, judi, berkelakuan kasar, atau apalah.. (info lebih lanjut tanyakan saja pada sang bajingan tersebut).

Saya suka bingung kalau mengartikan 'selangkangan.' Kalau kata temen sih berarti tempat di antara pangkal paha dan bawah pusar. Tapi menurut si gueh, oww tida wissa dialtikang begicuuh... Selangkangan! Selang artinya pipa air dari plastik. Kang bisa diartikan kakak dalam bahasa sunda, dan -an adalah akhiran yang suka diartikan jamak alias banyak. Berarti bisa diartikan sebagai: Para kakak (kan jamak!) yang lagi pegang selang bersama-sama. Ngapain lagi coba, pegang selang kalau bukan nyiram tanaman atau nyuci kendaraan bermotor? Jadi buat saya, Selangkangan artinya: Tukang Cuci Mobil atau Tukang/pegawai taman.

Pernah teman saya bilang, "Duh mobil gua kotor nih!"

Trus daku bilang: "Cuci dong, biar gak cape pake selangkangan!"

"Gila luh. Masa mobil gua dicuci pake aer kencing?"

Siapakah yang salah ? Jelas teman saya itu dooong... IQ dia tidak setinggi sayah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar